Saturday, December 28, 2013

Campur-Campur (The Mix Story of Me! :D

0 comments
Hi there! hehe I'm sorry lately I seldom post anything here :( it's because my netbook was be error and I seldom have any pulse to connect the internet haha :D well but otherwise when I have no pulse I often write my thought and my feelings in Ms. Words! hehe how dilligent I am! am I??! LoL..
And here's some of them..check these out buddy! ^^


-o1o-
Hey you! Why are you still there?! Is there no one can replace you, eh? It’s so exhausting you know :p

“lagi kerja” adalah balasan sms dari lo yang bikin hati gw rasanya  plong banget. Coba waktu itu lo balesnya “ya, kenapa?” duh pasti gw bingung banget mau bales apaan. Kebiasaan suka error gitu kalo nerima sms ‘kesempatan’ buat ketemu sama lo hahaha bisa-bisa gw bales lagi “gw kangen sama lo kak :3” what the?!
Yah, mungkin itu cuman khayalan gw aja sih. Gw tau kok, lo orangnya hampir-hampir = gw = cuek.
Gw jadi inget suatu hari, ga sengaja gw liat lo lagi nyoba ngangkat2 barbel2an (itu loh yang dibuat dari dua kaleng cat bekas yang diisi semen trus dihubungkan dengan pipa besi). Eh lo nyadar gw liat, lo  langsung nurunin tuh barbel gadungan trus langsung masuk rumah XD hahaha.. kenapa buk? Malu ya?! Wkwkwk

-o2o-
hey kamu.. iya kamu! haha kenapa sihh kamu lucu banget :3 gw kan jadi sukaaa.... ya suka baca postingan blog lo aja sih :p coz nyatanya gw ga tau lo siapa.. kayak gimana diri lo.. hufh

Friday, December 20, 2013

Nama Alay Gw dan Pakaian Suci

0 comments
Hi :D
It’s been sooo long time I don’t post anything here L . So, for first gomene~ udah lama gw ga nulis buat blog, jadi agak males napa gitu yah sekarang :( huhu
Gw cuma mau cerita halah biasanya juga cerita heuheu kalo gw sekarang jadi anggota (atau lebih enak dsebut staff kali ya?? haha) di IKADIKSI UNTIRTA. Apa itu IKADIKSI? Ikadiksi itu akronim dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidik Misi
Tapi inti ceritanya sih sebenarnya soal nama. Lebih tepatnya lagi nama alay. Haha jujur deh selama hidup ini lo pernah alay ga sih?? Ya pernah lah pasti, biarpun cuma sekali tetep aja namanya alay, ya alay.
Gitu juga gw dulu. Gw dulu juga mungkin bisa dikatakan alay dalam hal penamaan akun fb. Tapi bedanya alaynya gw keren, ga mainstream kayak anak-anak maba bidik misi untirta 2013 (HAHAH peace ^^V).
Dalam hal ini gimana alaynya gw dulu?? Ya, nama akun fb gw dulu (menurut gw sih...) keren banget. Gw ngga nyebutin nama artis/penyanyi/band kesukaan gw dalam nama bre :p karena pertama, gw emang ga terlalu/ga bener-bener suka sama satu atau beberapa artis/penyanyi/band, bagi gw semuanya biasa aja, ngga ada yang spesial, kalo pun gw suka lagu mereka yaudah lagunya aja yang gw suka (ngga semuanya dan bukan artis/penyanyi/bandnya).
Ke dua karena menurut gw itu udah biasa, ya dulu sebelum muncul kata mainstream tuh gw udah punya persepsi dalam diri gw kalo gw ga mau yang biasa, gw ga mau jadi yang biasa. Makanya, nama fb gw gaada begituannya

Pict source from ambrasour.blogspot.com
serius waktu awal liat 
gw ngakak xD
Nama akun fb gw itu terinspirasi dari nama seorang petenis asal Rusia. Dia petenis keren, yah meski gw sebenarya ga bisa main tenis sih, tenis meja aja gw dari SD payah banget HAHA. Yeah dari dulu gw emang paling payah dalam hal olah raga :(
Dan nama akun facebook ‘alay a la gw’ dulu adalah MAEZHA NAVRATYLOVA
Gimana?? Keren kan? Jauuuuh beda banget sama nama asli gw haha ya namanya juga alay :p



Sekarang gw mau sedikit mengulik hal mengenai pakaian.
Tadi di mushola ada bapak-bapak yang pake sarung yang bawahnya melinting-linting gitu. Sebenarya gw tau sih, dia orang yang kondisi ekonominya nggak jauh beda sama keluarga gw. Cuma kalo Bapak-Mamak gw agak mending lah punya anak-anak yang punya semangat buat belajar eciyeeee :3 Trus gw jadi  ingat kata-kata oleh guru agama di SMP dulu. Kurang lebih begini
“Kamu, kalau disuruh menghadap bapak (guru agama—red), akan bagaimana? Mungkin—atau—pasti kamu bakal merapikan seragam kamu kan? Apalagi kalau disuruh menghadap kepala sekolah? Atau presiden? Sebisa mungkin kamu pasti akan merapikan penampilan kamu ‘kan? Nah, kalau kamu mau menghadap ke yang sesama manusia saja kamu mesti rapi, apalagi kalau disuruh menghadap Allah! Seperti dalam shalat, mesti benar-benar rapi..”
Yah, kurang lebih itu yang dikatakan beliau waktu itu. Tapi ada kan kebanyakan dari kita sholat dengan pakaian “a la kadarnya”. Ini bukan berarti gw kalo mau sholat pake mukena yang selalu rapi n bersih ya, ngga bukan gitu. Ya gw sih bikin ini sebagai pengingat sekaligus sindiran halus ke gw juga.. gw kan kadang juga agak males bawa mukena dari rumah. Sedangkan lo tau sendiri..mukena yang biasa ada di mushola/masjid umum (kebanyakan sih) jarang dicuci..bau apek, agak kotor gitu kan? Nah, itu kan kita padahal mau menghadap Allah tapi kok pakai alat sholat yang gitu?? Coba dengan menggunakan mukena kayak gitu trus sholat bareng guru agama kita/pejabat/presiden bakal malu gak?? Saya yakin, kalo kebanyakan dari kita lebih malu ke sesama manusia sedangkan ke Tuhan sendiri cuek-cuek aja..astaghfirullah..
So guys, mari kita sama-sama mulai merapikan diri kita untuk mengahadap Yang Maha Suci, Yang Maha Mulia.. Allah subhanahu wa ta’ala dengan sebaik-baiknya kondisi diri dan pakaian kita.. aamiin :)

Ganbatte mina~ ^^9








seriously, it's too confusing to give title for this one :(
and honestly, it's been writen when the beggining of my 3rd semester ;p
haaa gomenasai ^^/

Sunday, December 1, 2013

Bukan Kondom tapi PENGAMAN

0 comments

Ketika dulu ada tim penyuluhan AIDS yang datang ke SMAku, mereka (yang bisa disebut juga suruhan pemerintah) menyuruh kami salah satunya untuk menggunakan kondom jika berhubungan seks. Aku selalu berpikir begini: kenapa pemerintah menyuruh kami membeli kondom, bukannya menyuruh kami menjauhi seks bebas, seperti memberi sex education.

Bahkan juga di tivi, iklan hari AIDS sedunia selalu dibintangi artis dan aktor kawakan yang berwibawa, juga menyuruh menggunakan kondom. Kenapa di iklannya tidak disuruh menjauhi seks bebas…? Khususnya untuk kaum muda, dengan berbagai ancaman di dunia dan akhirat.

Tadinya aku berpikir bahwa kewajiban pemerintah hanyalah menjamin keselamatan warganya di dunia, urusan akhirat belakangan. Sehingga kalau mau seks bebas ya silakan saja, asal pakai kondom supaya tidak tertular virus HIV. Oh iya, aku hanya membahas bagian seks bebas. Jarum suntik narkoba dan sebagainya, mungkin tanyakan saja pada ahlinya. Bukan si cemienisme tentunya, hehe.

Namun lama-lama aku menyadari, bahwa menyuruh orang untuk tidak melakukan seks bebas itu sama sulitnya seperti mencegah perburuan hewan langka. Kita bisa berdiri sambil memegang teropong dari menara tinggi di atas hutan, namun kita tidak bisa mengawasi semua yang terjadi di bagian dalam hutan yang tertutupi pepohonan rimbun, gelap, dan susah dimasuki. Mungkin pemerintah merasa tidak bisa mengatur moral warganya, namun masih bisa mengusahakan untuk mengatur pencegahan atas akibat dari penyimpangan moral tersebut.

Begitu juga aku, yang ingin terus berusaha memberi shock terapi bahaya seks bebas. Namun ceramahku tidak akan bisa mengalahkan besarnya hawa nafsu dan keinginan mencoba seks dari para remaja. Mereka sendiri yang harus mengendalikan dirinya sendiri.

Tertular virus HIV ‘kan hanya salah satu dari risiko berhubungan seks bebas. Masih banyak risiko lain seperti kehamilan, pernikahan dini, dan rusaknya masa depan. Akan tetapi seiring makin lihainya anak muda kita dalam dunia seks, membuat segala risiko itu seolah gampang dihindari, dan main jauh sebelum semua itu jadi sebuah konsekwensi dan bukan lagi risiko. Yah, konsekwensi yang pasti terjadi hanya satu, yaitu kehilangan virginitas, dan itu pun tidak akan terlihat kecuali kita perosotkan celana dalam cewek, dan memeriksa bercak hitam di pangkal kelamin cowok.

Ya, sebenarnya pemerintah masih baik mau mengingatkan manfaat kondom. Tapi kita tidak perlu kondom kalau kita punya PENGAMAN (pengetahuan dan iman). Okelah kondom bisa mencegah kita tertular HIV, tapi apa bisa mencegah kelamin kita digunting di neraka…?

Tetapi apapun itu, meski anjuran pemerintah belum sampai pada pengendalian moral, namun kita beruntung masih punya aktifis-aktifis anti seks bebas yang terus mengampanyekan pacaran sehat dan pacaran bermoral. Juga ustadz-ustadz yang khusus ceramah di problematika pemuda. Semua itu mesti diapresiasi. Kadang mereka tidak dibayar. Tenaga penggerak mereka adalah kepedulian dan kecintaan terhadap masa depan negeri ini. Lebih khususnya, kepedulian sesama orang beragama, yang saling mengingatkan larangan Tuhan.

Aku pernah bertanya pada seorang teman yang kudapati menyimpan kondom di dompetnya, “Buat apa kau menyimpan benda itu, kau ‘kan bukan seseorang yang suka ngeseks?” tanyaku. Namun dia jawab, “Betul, benda ini hanya persiapan andai keimananku runtuh…” jawabnya. Kau salah kawan, keimananmu hanya akan runtuh ketika kau ingin meruntuhkannya. Kalau kau ingin terus menjaganya, dia akan balik menjagamu.

Dan sekarang lihatlah moral remaja kita. Berciuman depan umum, bercinta di rumah ketika orang tua tak ada, berkumpul kebo di kosan. Aku pernah mewawancarai seorang pemudi, sebut saja Bunga. Dia rutin melakukan seks seminggu empat kali dengan pacarnya…! Dia tuturkan padaku bahwa dia tahu itu dosa, tapi dia bilang dia tidak bisa berhenti. Lihatlah, lihat apa yang terjadi ketika seks bebas sudah membelenggu hidupmu.

Lihatlah bagaimana kecanduan terhadap seks telah mendorong seseorang berbuat hal-hal konyol. Ingatkah kalian akan kasus seorang mahasiswi berinisial T N yang saling berkirim foto bugil sambil ngangkang via layanan instan message entah dengan siapa, hingga menyebar dan jadi aib memalukan bagi keluarganya. Apakah yang seperti itu adalah seks bebas…? Ya tentu saja, barangkali niatnya BBMsex. Kalau dia tahu agama, mana mungkin mau bagi-bagi foto telanjangnya ke orang lain.

Kadang kalau aku bertemu kawan yang sama-sama perjaka/perawan, rasanya seperti bertemu saudara setanah air yang lagi sama-sama tersesat di gurun pasir.

Pada akhirnya aku akan membacakan slogan dari kesebelasan Tottenham Hotspur, bunyinya “Audere est Facere” , artinya “berani adalah melakukan”. Apapun yang kalian lakukan, adalah bentuk dari keberanian. Menjaga keperawanan berarti berani melawan hawa nafsu, melakukan seks bebas berarti berani menanggung segala konsekwensinya. Pasti itulah juga dasar dari iklan anjuran pemerintah tentang penggunaan kondom. Silakan berbuat, namun jangan merugikan warga negara lain. Tentu saja penularan virus HIV bukanlah hadiah yang menyenangkan, kerugian yang besar bagi mereka yang tertular.

Oleh sebab itu aku tetap dukung program kondom pemerintah. Namun aku tidak akan menyarankan kalian menyiapkan kondom di dompet. Aku sendiri hanya punya satu pilihan, yaitu tidak melakukan seks sama sekali sebelum nikah. Tidak ada istilah keimanan runtuh atau dimabuk nafsu. Jangan sediakan tempat bagi pilihan yang menjerumuskan. Tidak ada istilah seks yang aman, kecuali tidak melakukan seks selain dengan pasangan nikah.

Untuk yang belum pernah melakukan seks, semoga jangan tergoda. Tunda keinginan itu sampai kalian menikah. Semuanya akan indah pada waktunya. Aku tahu, seks itu bikin penasaran, dan pastinya enak, makanya banyak yang ketagihan. Tapi apakah kalian mau nanti pada malam pertama, rasanya sudah tidak penasaran dan biasa-biasa saja…?

Akhir kata, jangan beli kondom, cukup miliki PENGAMAN (pengetahuan dan iman) . Tonjok orang yang bilang kalian kuper karena belum ngeseks, katakan bahwa di neraka lebih sakit.

Selamat hari AIDS sedunia.
-CL-
@cemienisme

NB : aku tahu tulisanku suka diplagiat orang, baik separuh atau seluruhnya, baik di FB, blog, atau twitter. Khusus yang ini, silakan saja, aku mendukung.