Monday, February 29, 2016

Tanah Minang, Tanah Impian

0 comments
Sedari saya kecil, daerah di Indonesia yang paling ingin saya kunjungi adalah bukan Bali atau pun Raja Ampat, tapi Padang. Iya, Padang. Ibu kota dari Sumatra Barat (Sumbar) ini sedari dulu sudah begitu membuat saya penasaran ingin berkunjung kesana. Sayang hingga saat ini ketika umur saya sudah 20+ tahun pun saya belum memiliki kesempatan untuk menginjakan kaki di tanah Minang itu.

Kenapa sih pengen berkunjung ke Padang? Jawaban ketika saya kecil mungkin sederhana, saya ingin mencoba makan masakan Padang, terutama rendang langsung di Padang. Ketika saya kecil saya begitu penasaran mengapa kemana pun saya pergi selalu ada rumah makan Padang? Apakah sebuah kewajiban bagi orang Padang bahwa dimana pun mereka menetap mereka harus membuka rumah makan? Sebuah pertanyaan yang hingga saat ini belum saya temukan jawabannya.

Selain itu, saya dari kecil begitu senang membaca cerita, hikayat dan dongeng. Saya pernah mendengar dan membaca kisah Siti Nurbaya dan Malin Kundang yang berasal dari Padang. Saya juga membaca biografi bapak Koperasi Indonesia sekaligus wakil presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta yang lahir di Bukittinggi, dekat dengan Padang.

Oya, ada satu alasan kecil (dan agak aneh) saya amat tertarik mengunjungi Padang. Dalam bahasa jawa Serang, kata ‘padang’ berarti bersinar atau bercahaya, seperti pada kalimat ‘lampune padang’ yang berarti lampunya bercahaya. Dulu saya pikir mungkin itu alasan mengapa kota itu dinamai ‘Padang’ sebelum akhirnya saya tahu bahwa Padang dalam bahasa Padang dan juga bahasa Indonesia berarti ‘tanah bidang, rata, luas serupa lapangan’. Ya kurang lebih begitu, saya pikir dulu kota Padang berarti kota cahaya.

Semakin saya beranjak dewasa, semakin saya tahu bahwa Padang memiliki banyak hal lain yang menarik. Ada banyak sekali keajaiban alam yang bisa saya lihat di sisi barat pulau Sumatra itu. Diantaranya:
-         
Jam Gadang
Jam yang selesai dibangun tahun 1926 ini berada di Bukittinggi. Ibarat monas di Jakarta atau menara masjid Banten bagi warga Banten, jam gadang ini menjadi ikon kota Bukittinggi yang ingin saya kunjungi dan juga mengambil foto di dekatnya. Rasanya memang akan kurang afdol bila ke Sumatra Barat tidak ke jam gadang.
Jam gadang (sumber)


-          Danau Maninjau
Danau Maninjau merupakan danau vulkanik/kaldera yang berada di kabupaten Agam, sekitar 140km sebelah utara Padang. Letaknya yang berada di ketinggian 461,5 mdpl dan dikelilingi oleh perbukitan menyebabkan danau ini memiliki cuaca yang amat sejuk dengan pemandangan yang menakjubkan. Ya Allah.. pengen banget deh coba kesini!
A photo posted by Alexander Thian (@amrazing) on


Oya, selain beberapa keidahan alam yang menakjubkan di atas, Padang juga patut bangga karena memiliki pabrik semen tertua se-Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara, pabrik PT Semen Padang. Industri semen yang memiliki semboyan ‘kami telah berbuat sebelum yang lain memikirkannya’ ini telah berdiri sejak tahun 1910. Itu berarti sudah satu abad lebih pabrik itu didirikan, dari yang sebelumnya hanya memiliki satu lokasi pabrik, kini Semen Padang telah memiliki enam pabrik. Pabrik Indarung VI adalah pabrik semen padang yang ke-enam yang berada di Indarung, 
Logo Semen Padang (sumber)