Nama saya Siti Maesaroh,
saya seorang mahasiswi semester 3 di suatu perguruan tinggi negeri di Banten.
Saya sangat senang berbelanja online, entah itu baju, gadget sampai peralatan
rumah tangga untuk mama di rumah saya sering membelinya secara online.
Pic source : |
Nah, karena saya sangat
hobby menjelajahi dunia maya (browsing),
salah satu teman saya yang lain menyarankan mengapa tidak membeli hape secara
online saja? Sejenak saya berfikir, lalu berujar bahwa saya takut terjadi
penipuan, jangankan yang online, yang offline saja kadang masih saja ada oknum
yang menginginkan keuntungan secara sepihak dengan melakukan penipuan.
Tapi di kemudian harinya
saya malah iseng mencari-cari info hape yang saya inginkan di mesin pencarian.
Ah ketemu! Saya sangat senang sekali waktu itu. Lalu saya coba mengunjungi
website yang tertera di halaman pertama pencarian tersebut. Saya lihat
spesifikasi dan review dari hape yang
saya inginkan. Hmm, saya pikir lumayan juga..tapi bayang-bayang penipuan masih
ada di benak saya, saya kemudian mencari “ciri-ciri onine shop penipuan” lalu munculah artikel terkait yang salah
satunya menyatakan bahwa salah satu ciri online shop penipuan yakni mereka
biasanya tidak mau menyebutkan no. rekening bank yang mereka gunakan sebelum
sang pembeli dengan pasti akan mentransfer uang untuk membeli produknya.
Saya kembali melihat website
tempat hape yang saya inginkan berada, ternyata disana dicantumkan! Fuih..saya
benar-benar lega kala itu. Oke, kala itu saya percaya untuk membeli hape dari
website tersebut. Saya mentransfer sejumlah uang yang diminta via ATM dan langsung
meminta no. resi pengiriman agar bisa saya cek secara real time. Pihak penjual mengatakan karena saya membeli sore hari,
maka pengecekan pengiriman produk saya bisa dilakukan mulai besok pagi karena
pemrosesan packing, dll baru dilakukan pada malam di hari tersebut.
Hari selanjutnya…
Jujur di hari ke dua saya
agak was-was khawatir saya mengalami penipuan. Maklumlah, ini pertama kalinya
saya membeli barang secara online, total harga barang tersebut bisa dikatakan cukup
mahal untuk ukuran saya yang hanya seorang mahasiswi yang masih mengandalkan
uang kiriman dari orang tua untuk keperluan sehari-hari. Di hari tersebut saya
melakukan pengecekan di website yang digunakan sebagai jasa pengiriman. Saya
memasukan no. resi, diperintahkan memasukan kode captcha yang ditampilkan lalu
setelah loading..melihat tracking
barang pesanan saya : on process.
Sabar! Kata saya dalam hati.
Di pagi hari ke tiga,
sebelum berangkat kuliah saya mengecek kembali, masih dalam status yang sama.
Hmm, sepertinya saya agak tidak sabar nih..atau mungkin saya terlalu khawatir.
Dari artikel tentang ciri-ciri online shop penipuan di internet, terdapat
alamat email dan no. telepon polisi untuk melaporkan tindak penipuan online
shop, saya sempat copy alamat email dan no. telepon tersebut, untuk jaga-jaga
khawatir jika saya benar-benar tertipu maka saya akan segera melaporkannya ke
pihak kepolisian.
Siang harinya di sela dua
mata kuliah, saya kembali mengeceknya dan saya dikejutkan dengan status terbaru
hape saya : received by Maesaroh.
Hah?? Saya pikir apa-apaan ini?? Saya jelas-jelas belum menerimanya mengapa di tracking delivery berstatus received??
Saya langsung mencari no. telepon jasa kurir tersebut cabang Serang, ada empat
kontak yang muncul, namun yang benar-benar bernama “Serang” hanya ada dua. Saya
coba hubungi satu-persatu.
No. telepon yang pertama
tidak aktif! Huh, rasanya sebal dan jengkel sekali kala itu. No. telepon yang
kedua (sebenarnya ini jasa kurir cabang Cilegon-Serang) aktif namun yang
pertama kali saya dengar bunyi mesin telepon. Barulah setelah dua menit saya
bisa berbicara langsung dengan customer service saya langsung menanyakan
perihal delivery report yang ada di
website yang sangat tidak sesuai dengan fakta yang ada. CS tersebut meminta
maaf atas ketidaknyamanan yang saya alami, meminta no. resi pengiriman untuk
barang kiriman saya dan berjanji akan menghubungi saya secepatnya.
Menjelang sore saya mendapat
telepon dari jasa kurir tersebut. Ternyata memang terdapat kesalahan bahwa hape
saya sebenarnya sudah sampai di Serang dan masih dalam perjalanan ke tempat
tinggal saya namun sudah terinput received
di website, hal ini—kata customer service—adalah kesalahan kurir yang mengantar
ke tempat saya yang menyatakan barangnya sudah diterima, padahal dia sendiri
masih dalam perjalanan untuk mengantarkannya.
Sore sekitar pukul 15.00 WIB
saya menerima hape saya dengan selamat dan sesuai pesanan. Saya sangat
bersyukur dan setelah itu saya jadi ketagihan membeli barang via online. Hal
ini karena prosesnya yang lebih praktis dan efisien. Kita tidak perlu lagi
mendatangi seller, yang kita butuhkan
hanya gadget yang terhubung internet, kita bisa membelinya kapan pun dan dimana
pun, memesan lalu membayarnya maka barang yang kita pesan pun akan sampai ke
rumah. Tapi yang pasti, kita harus selalu waspada
terhadap segala bentuk penipuan yang berkedok online shop. Selamat berbelanja!
:D
-o0o-
Siti Maesaroh, mahasiswi jurusan akuntansi angkatan 2012 di
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Lahir di kota Serang, 3 April 1994.
Dapat mengenyam pendidikan S1 berkat beasiswa bidikmisi. Dengan bahasa yang sesuka
dia, ia senang menulis diary online
(blog). Tertarik dengan dunia desain, bahasa dan penulisan..sedang berjuang
menjadi seorang debater. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment