Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 14 Mei
2014 saya mengikuti seleksi beasiswa menulis jalan-jalan. Hehe aneh juga ya
kalau dialihbahasakan ke bahasa Indonesia! Maksud saya, saya mengikuti seleksi travel writing scholarship yang
diselenggarakan oleh Nomads World. Kompetisi tersebut terbuka untuk masyarakat
dunia yang berusia 18 tahun ke atas, pastinya memakai bahasa Inggris. Hadiah
yang ditawarkan berupa trip ke Eropa
selama 10 hari, selain itu para pemenang (terdiri dari 3 orang) juga akan mendapat
workshop menulis selama dua hari di Berlin dengan reporter Lonely Planet, Alex
Leviton dan mendapat kursus menulis di MatadorU selama tiga bulan. Beasiswa ini
meliputi akomodasi pesawat pulang-pergi, akomodasi ketika tinggal di Eropa,
serta asuransi perjalanan.
Seru ‘kan? Oleh karena itu saya ikut seleksi itu untuk
mendapat beasiswa tersebut, kalau mau lihat tulisan saya, bisa klik tautan ini
ya!
Hehe, saya sebenarnya jarang melakukan travel. Hal ini karena kondisi keuangan
saya yang memang kurang memungkinkan untuk hanya ‘sekadar’ jalan-jalan. Oleh
karena itu, saya senang aktif di berbagai acara yang diadakan organisasi yang
saya ikuti, terutama jika acara tersebut keluar kampus, jadi sambil menyelam,
minum air. Saya juga senang mengikuti kompetisi nasional/internasional yang
hadiahnya keluar negeri, meski hingga saat ini saya belum pernah menang..
Hal utama
yang membuat saya ingin keluar negeri adalah saya ingin dapat berinteraksi
langsung dengan orang dari negara lain di luar negeri, tempat mereka tinggal.
Saya ingin mengetahui, bagaimana budaya, adab keseharian dan cara mereka
memberlakukan orang asing. Saya juga memiliki mimpi, saya akan melanjutkan
studi S2 atau S3 saya di luar negeri. Saya juga ingin sekali merasakan
bagaimana menjalani summer course,
kuliah musim panas di luar negeri. jika nanti setelah keluar negeri, saya ingin
meneladani kebaikan-kebaikan yang ada pada mereka dan menerapkannya pada
kehidupan saya di Indonesia.
Untuk bekerja
di luar negeri, karena beberapa alasan, banyak yang mengatakan hal tersebut
memang sangat menggiurkan. Namun dalam hal ini, saya lebih tertarik untuk tetap
berada di Indonesia. Saya ingin mengabdikan diri saya secara langsung kepada
negeri ini. Bukan, bukan sebagai PNS. Saya cukup
tahu bahwa gaji yang diterima para PNS saat ini sangat memberatkan APBN/D
negara kita. Oleh karena itu, saya lebih ingin berwirausaha. Semoga mimpi-mimpi
saya dapat tercapai! Aamiin.
Pada seleksi
travel writing scholarship tersebut, saya bercerita tentang pengalaman
pertama saya pergi ke Gelora Bung Karno, Senayan-Jakarta Pusat dalam acara
Seminar Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Mandiri Young Technopreuner (MYT),
juga pengalaman pertama saya dapat melihat Bapak dan Ibu presiden Susilo
Bambang Yudhoyono secara langsung di acara tersebut. Iya, cerita itu yang saya
ikutkan. Hehe memalukan sekali ya?..
Alasan utama saya mengikuti seleksi tersebut karena
sejak awal menjadi mahasiswi tahun 2012 lalu, saya memiliki mimpi—sekaligus
target—untuk dapat keluar negeri. Terserah mau ke negara mana saja, asalkan
saya dapat keluar negeri. Dalam tulisan yang saya masukan, saya bahkan sampai
menyatakan bahwa tak mengapalah saya hanya ke Malaysia, yang terpenting saya
keluar negeri. Hingga kini tahun 2014, mimpi tersebut belum juga tercapai.
Mungkin memang kesalahan saya, hanya memiliki keinginan saja dengan usaha yang
masih minim untuk dapat mencapainya.
Oya, di bagian sebelum kolom kepribadian dan travel writing yang sudah dilakukan, ada
dua bagian tentang itinerary, rencana perjalanan kita
ke area/kota di Eropa jika nanti terpilih. Saya sempat agak bingung mengisi
bagian tersebut karena ada banyak tempat di Eropa yang termasyhur atas
keindahannya yang ingin saya kunjungi. Saya bahkan sampai browsing untuk mencari “the most beautiful place in Europe” dengan
bantuan Google, tapi tetap saja saya masih bingung. Saya tiba-tiba ingat satu
lagu dari Changcuters Band yang berjudul “London”, tanpa ragu akhirnya saya
memilih London menjadi 1st
destination apabila lolos. Masih ada satu lagi itinerary yang mesti saya isi, dengan tiba-tiba kembali saya ingat
satu buku dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, “Edensor”. Ya,
buku tersebut telah mengilhami saya untuk memasukan namanya menjadi 2nd destination saya nanti
jika lolos.
Saya mendaftar beasiswa itu agak larut malam, sekitar pukul 11 WIB. Saya agak mengantuk sebenarnya, tapi tak apalah. Saya baru sadar setelah saya klik finish, bahwa kedua tempat yang saya pilih hanya terdapat di satu negara—Inggris! Ya Tuhan! Tapi tak mengapa, saya pikir bukankah kota London dan ‘kampung’ Edensor itu indah? Ketika saya mencari gambar-gambarnya di Google, ternyata kedua tempat tersebut bahkan sangat indah! Selain itu, bukankah kedua tempat itu ada di luar negeri? Jadi mengapa saya harus worried?
Saya mendaftar beasiswa itu agak larut malam, sekitar pukul 11 WIB. Saya agak mengantuk sebenarnya, tapi tak apalah. Saya baru sadar setelah saya klik finish, bahwa kedua tempat yang saya pilih hanya terdapat di satu negara—Inggris! Ya Tuhan! Tapi tak mengapa, saya pikir bukankah kota London dan ‘kampung’ Edensor itu indah? Ketika saya mencari gambar-gambarnya di Google, ternyata kedua tempat tersebut bahkan sangat indah! Selain itu, bukankah kedua tempat itu ada di luar negeri? Jadi mengapa saya harus worried?
London :D source : |
Edensor :D source : |
Saya penggemar serial film Harry Potter, dalam film tersebut banyak mangambil setting tempat di Inggris kan? Waah, beruntung sekali ya..jika saya diberi kesempatan untuk dapat kesana dan melihatnya langsung! (apalagi kalau gratis :p hehee). Tempat-tempat yang berada disana sangat eksotis, perpaduan antara kemajuan teknologi dan pelestarian atas kearifan lokal yang ada menjadikan Inggris sebagai negara yang sangat indah. Saya ingin sekali berkunjung kesana..
Ya Allah semoga tercapai
di tahun ini! Aamiin J
this is myself ^^ |
me with my friends at park :) |
0 comments:
Post a Comment