Thursday, May 22, 2014

Mengapa Saya Harus Ke Inggris?

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 14 Mei 2014 saya mengikuti seleksi beasiswa menulis jalan-jalan. Hehe aneh juga ya kalau dialihbahasakan ke bahasa Indonesia! Maksud saya, saya mengikuti seleksi travel writing scholarship yang diselenggarakan oleh Nomads World. Kompetisi tersebut terbuka untuk masyarakat dunia yang berusia 18 tahun ke atas, pastinya memakai bahasa Inggris. Hadiah yang ditawarkan berupa trip ke Eropa selama 10 hari, selain itu para pemenang (terdiri dari 3 orang) juga akan mendapat workshop menulis selama dua hari di Berlin dengan reporter Lonely Planet, Alex Leviton dan mendapat kursus menulis di MatadorU selama tiga bulan. Beasiswa ini meliputi akomodasi pesawat pulang-pergi, akomodasi ketika tinggal di Eropa, serta asuransi perjalanan.
Seru ‘kan? Oleh karena itu saya ikut seleksi itu untuk mendapat beasiswa tersebut, kalau mau lihat tulisan saya, bisa klik tautan ini ya!
Hehe, saya sebenarnya jarang melakukan travel. Hal ini karena kondisi keuangan saya yang memang kurang memungkinkan untuk hanya ‘sekadar’ jalan-jalan. Oleh karena itu, saya senang aktif di berbagai acara yang diadakan organisasi yang saya ikuti, terutama jika acara tersebut keluar kampus, jadi sambil menyelam, minum air. Saya juga senang mengikuti kompetisi nasional/internasional yang hadiahnya keluar negeri, meski hingga saat ini saya belum pernah menang..
Hal utama yang membuat saya ingin keluar negeri adalah saya ingin dapat berinteraksi langsung dengan orang dari negara lain di luar negeri, tempat mereka tinggal. Saya ingin mengetahui, bagaimana budaya, adab keseharian dan cara mereka memberlakukan orang asing. Saya juga memiliki mimpi, saya akan melanjutkan studi S2 atau S3 saya di luar negeri. Saya juga ingin sekali merasakan bagaimana menjalani summer course, kuliah musim panas di luar negeri. jika nanti setelah keluar negeri, saya ingin meneladani kebaikan-kebaikan yang ada pada mereka dan menerapkannya pada kehidupan saya di Indonesia.
Untuk bekerja di luar negeri, karena beberapa alasan, banyak yang mengatakan hal tersebut memang sangat menggiurkan. Namun dalam hal ini, saya lebih tertarik untuk tetap berada di Indonesia. Saya ingin mengabdikan diri saya secara langsung kepada negeri ini. Bukan, bukan sebagai PNS. Saya cukup tahu bahwa gaji yang diterima para PNS saat ini sangat memberatkan APBN/D negara kita. Oleh karena itu, saya lebih ingin berwirausaha. Semoga mimpi-mimpi saya dapat tercapai! Aamiin.
Pada seleksi travel writing scholarship tersebut, saya bercerita tentang pengalaman pertama saya pergi ke Gelora Bung Karno, Senayan-Jakarta Pusat dalam acara Seminar Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Mandiri Young Technopreuner (MYT), juga pengalaman pertama saya dapat melihat Bapak dan Ibu presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung di acara tersebut. Iya, cerita itu yang saya ikutkan. Hehe memalukan sekali ya?..
Alasan utama saya mengikuti seleksi tersebut karena sejak awal menjadi mahasiswi tahun 2012 lalu, saya memiliki mimpi—sekaligus target—untuk dapat keluar negeri. Terserah mau ke negara mana saja, asalkan saya dapat keluar negeri. Dalam tulisan yang saya masukan, saya bahkan sampai menyatakan bahwa tak mengapalah saya hanya ke Malaysia, yang terpenting saya keluar negeri. Hingga kini tahun 2014, mimpi tersebut belum juga tercapai. Mungkin memang kesalahan saya, hanya memiliki keinginan saja dengan usaha yang masih minim untuk dapat mencapainya.
Oya, di bagian sebelum kolom kepribadian dan travel writing yang sudah dilakukan, ada dua bagian tentang itinerary, rencana perjalanan kita ke area/kota di Eropa jika nanti terpilih. Saya sempat agak bingung mengisi bagian tersebut karena ada banyak tempat di Eropa yang termasyhur atas keindahannya yang ingin saya kunjungi. Saya bahkan sampai browsing untuk mencari “the most beautiful place in Europe” dengan bantuan Google, tapi tetap saja saya masih bingung. Saya tiba-tiba ingat satu lagu dari Changcuters Band yang berjudul “London”, tanpa ragu akhirnya saya memilih London menjadi 1st destination apabila lolos. Masih ada satu lagi itinerary yang mesti saya isi, dengan tiba-tiba kembali saya ingat satu buku dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, “Edensor”. Ya, buku tersebut telah mengilhami saya untuk memasukan namanya menjadi 2nd destination saya nanti jika lolos.
Saya mendaftar beasiswa itu agak larut malam, sekitar pukul 11 WIB. Saya agak mengantuk sebenarnya, tapi tak apalah. Saya baru sadar setelah saya klik finish, bahwa kedua tempat yang saya pilih hanya terdapat di satu negara—Inggris! Ya Tuhan! Tapi tak mengapa, saya pikir bukankah kota London dan ‘kampung’ Edensor itu indah? Ketika saya mencari gambar-gambarnya di Google, ternyata kedua tempat tersebut bahkan sangat indah! Selain itu, bukankah kedua tempat itu ada di luar negeri? Jadi mengapa saya harus worried?

London :D
source : www.leedsbradfordairport.co.uk
Edensor :D
source : www.geograph.org.uk









Saya penggemar serial film Harry Potter, dalam film tersebut banyak mangambil setting tempat di Inggris kan? Waah, beruntung sekali ya..jika saya diberi kesempatan untuk dapat kesana dan melihatnya langsung! (apalagi kalau gratis :p hehee). Tempat-tempat yang berada disana sangat eksotis, perpaduan antara kemajuan teknologi dan pelestarian atas kearifan lokal yang ada menjadikan Inggris sebagai negara yang sangat indah. Saya ingin sekali berkunjung kesana..

Ya Allah semoga tercapai di tahun ini! Aamiin J


this is myself ^^
me with my friends at park :)

0 comments:

Post a Comment