Thursday, May 22, 2014

Surat untuk Pemimpin Negeri

Serang, 12 Mei 2014
Kepada Presiden Republik Indonesia
Di tempat

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu
Salam sejahtera untuk kita semua, semoga Bapak selalu dalam kasih dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga Bapak dapat dengan cepat dan benar dalam menjalani tugas Bapak sebagai kepala negara Indonesia tercinta. Disela kesibukan Bapak yang sangat padat izinkanlah saya untuk menulis sedikit pemikiran sederhana saya mengenai pendidikan di negara kita ini.
Bapak, mungkin Bapak pernah mendengar pepatah “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”, bukankah begitu Pak? Katanya Pak, cita-cita hidup kita memang harus digantungkan setinggi itu, agar sekali pun kita jatuh, kita akan berada di antara bintang-bintang. Namun, masihkah pepatah tersebut relevan dengan kondisi pendidikan di negara kita saat ini? Belum Pak, masih sangat jauh.
Pemerintah saat ini memang sudah sangat berbaik hati membiayai sebagian biaya pendidikan anak-anak Indonesia. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) bahkan hingga perguruan tinggi. Hal yang disayangkan adalah ketika kebaikan ini tidak dapat dirasakan oleh anak-anak Indonesia yang berada di daerah terpencil. Akses informasi mereka yang serba terbatas membuat mereka tidak banyak mengetahui program-program bantuan pendidikan yang sudah diberikan pemerintah.
Hal ini diperparah dengan jumlah tenaga pengajar (guru) mereka juga sangat sedikit ditambah fasilitas sekolah yang masih belum memadai. Hal ini memang tidak hanya kewajiban Bapak, ialah merupakan suatu tanggung jawab kami juga untuk dapat membantu mereka—saudara setanah air kita—dalam upaya mencerdaskan bangsa. Pun infrastruktur jalan dan jembatan sebagai penghubung dari rumah ke tempat menuntut ilmu mereka harus benar-benar diperbaiki Pak, agar akses mereka ke sekolah dapat lebih mudah sehingga mereka lebih bersemangat untuk ke sekolah.
Hal-hal di atas merupakan bukti bahwa program pemerataan pendidikan belum terlaksana dengan baik. Bapak tahu Papua ‘kan? Wilayah paling timur Indonesia itu, paling dulu menerima sinar sang mentari setiap paginya, namun selalu paling akhir dalam program pembangunan dan pendidikan. Bapak tidak kasihan dengan anak-anak yang berada disana yang selalu terbelakang itu? Ingat Pak, Indonesia sangat luas, Indonesia bukan hanya Jawa..
Menggantungkan cita-cita setinggi langit tampaknya sangat sulit untuk mereka yang berada di wilayah pelosok dan terpencil, jika kita tidak bersama–sama membantu mereka dalam mewujudkannya. Saya sangat berharap, program pemeritah dalam memajukan wilayah tersebut dapat terealisasi dengan cepat dan baik. Bapak sebagai kepala pemerintah, memiliki andil besar dalam hal ini. Saya mohon, tegaslah Pak!
Demikianlah Pak, unek-unek dalam otak saya yang sempit ini. Sebagai kepala dari negara yang begitu kaya, subur dan belum makmur ini, adalah suatu kewajiban Bapak dan segenap perangkat negara di bawah komando Bapak, dalam memakmurkan dan mensejahterakan kami, rakyat Indonesia.
Semoga Bapak selalu dalam perlindungan-Nya, sehingga Bapak dapat memberi kontribusi terbaik Bapak untuk negeri yang kita cintai.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

Dari rakyat yang merindukan pembaruan,
Description: D:\KAMPUS\PKM\my #1\tanda tangan\h.jpg
Siti Maesaroh



0 comments:

Post a Comment